“GEPLAK
BETAWI MPOK MASNAH”
Kata Pengantar
Rasa syukur yang dalam saya sampaikan kehadiran
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya makalah ini dapat saya selesaikan
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini saya membahas tentang usaha
yang bergerak di bidang kuliner yaitu “Geplak
Betawi Mpok Masnah”. Makalah ini membahas makanan khas dari daerah betawi
yang terkenal dizamannya dan mulai tegeser oleh kuliner-kuliner dari luar
Indonesia.
Makalah ini akan membahas secara detail dari awal
mula usaha ini di rintis sampai dengan bagaimana usaha ini dapat tetap bertahan
di masa sekarang. Dalam penulisan makalah ini tentunya saya memiliki informasi
yang akurat dan dapat di percaya, karena informasi ini saya dapat langsung dari
pemilik dan perintis usaha ini sendiri. Untuk itu rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya saya ucapkan kepada Ibu Masnah selaku pemilik usaha
tersebut.
Demikian
makalah ini saya buat semoga bermanfaat,
Jakarta, 23 Juni 2013
Penyusun,
Icha Septyani
Daftar Isi
Kata
Pengantar
Bab 1
Pendahuluan
1.
Latar belakang …………………………………………………1
2.
Visi …………………………………………………1
3.
Misi …………………………………………………2
Bab 2
Pembahasan
1.
9 Aspek keuangan …………………………………………………3
1.1 Peluang
Usaha Baru …………………………………………………3
1.2 Pembiayaan …………………………………………………3
1.3 Pemasaran …………………………………………………3
1.4 Kepemilikan …………………………………………………4
1.5 SDM (
Sumber Daya Manusia) …………………………………………………4
1.6 Organisasi …………………………………………………4
1.7 Kepemimpinan …………………………………………………5
1.8 Evaluasi
Usaha …………………………………………………5
1.8.1
Pasar dan Pemasaran …………………………………………………5
1.8.2
Teknis dan Teknologi …………………………………………………5
1.8.3
Aspek Keuangan …………………………………………………5
1.8.4
Aspek Manajement …………………………………………………6
1.8.5
Aspek Lingkungan dan
Budaya …………………………………………………7
1.8.6
Aspek Legalitas (Hukum) …………………………………………………7
1.8.7
Aspek Sosial dan Ekonomi………………………………………………...7
1.9 Pengembangan
Usaha …………………………………………………7
2. Analisis Keberhasilan Pemilik
2.1 kebutuhan Pokok …………………………………………….......7
2.1.1
Premier …………………………………………………7
2.1.2
Skunder …………………………………………………7
2.1.3
Tersier …………………………………………………8
2.2 Hutang Vs
Kartu Kredit …………………………………………………8
2.3 Manfaat
untuk Orang Lain …………………………………………………8
2.4 “Gaya
Hidup” …………………………………………………8
Bab 3 Penutup ………………………………………………...iii
BAB 1
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Dalam
suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan dari
yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga sampai yang mahal.
Makanan-makanan yang tersedia dipasaran saat ini memang sudah beragam, tetapi
umumnya makanan tersebut bukanlah makanan khas Indonesia, serta harga yang
ditawarkan juga kebanyakan terlalu mahal.
Salah satu makanan tradisional yang cukup sederhana, tetapi sudah sangat ada yang memasarkan, dan sekaligus merupakan makanan yang cukup istimewa dizamannya adalah "Geplak Betawi".
Dengan pembuatan Geplak Betawi yang dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, tetapi lebih higienis, serta akan dijual dengan harga yang terjangkau, maka tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya.
Keberadaan Geplak Betawi sebagai salah satu makanan tradisional dengan rasa yang enak, nikmat, dan juga lezat memang telah dikenal di kawasan Jakarta ditempo dulu, sehingga usaha ini memang layak dipertahankan menjadi salah satu usaha kuliner tradisional di Indonesia.
Dengan hal tersebut, maka saya ingin membahas tentang usaha makanan, yaitu usaha makanan "Geplak Betawi" untuk diperkenalkan agar masyarakat tidak akan pernah lupa dengan salah satu masakan khas Jakarta tersebut.
Salah satu makanan tradisional yang cukup sederhana, tetapi sudah sangat ada yang memasarkan, dan sekaligus merupakan makanan yang cukup istimewa dizamannya adalah "Geplak Betawi".
Dengan pembuatan Geplak Betawi yang dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, tetapi lebih higienis, serta akan dijual dengan harga yang terjangkau, maka tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya.
Keberadaan Geplak Betawi sebagai salah satu makanan tradisional dengan rasa yang enak, nikmat, dan juga lezat memang telah dikenal di kawasan Jakarta ditempo dulu, sehingga usaha ini memang layak dipertahankan menjadi salah satu usaha kuliner tradisional di Indonesia.
Dengan hal tersebut, maka saya ingin membahas tentang usaha makanan, yaitu usaha makanan "Geplak Betawi" untuk diperkenalkan agar masyarakat tidak akan pernah lupa dengan salah satu masakan khas Jakarta tersebut.
II.
Visi
Mengenalkan “Geplak Betawi Mpok Mas” ke masyarakat
luas dengan kenikmatan rasa yang pasti dan asli.
III.
Misi
1.
Mencari keuntungan/laba
2.
Menarik minat konsumen untuk melirik
kembali makanan tradisional dari salah satu daerah di Indonesia
3.
Mencapai target penjualan
Bab 2
Pembahasan
1. 9 Aspek keuangan
1.1 Peluang Usaha Baru
Usaha ini
dirintis beliau bukan langsung berjualan geplak
melainkan dari berjualan kue basah dan gorengan menggunakan nampah dan
keranjang berkeliling kampung, saat suaminya wafat. Setelah usaha pertamanya
bangkrut karena banyak pelanggan yang berhutang dan tak kunjung dibayar, beliau
beralih profesi sebagai tukang cuci. Setelah bangkrut dan beralih profesi
beliau berhasil mengumpulkan modal lagi dan mulai berjualan geplak. Resep yang beliau dapat turun
temurun dari ibunya, dan dari semua saudaranya hanya beliau lah yang mampu
menyajikan geplak seenak dan seasli rasanya.
Usaha tersebut dirintis sejak tahun 1998 dan
usahanya masih terus bertahan sampai sekarang. Kendati usia beliau semakin tua
usaha tersebut hanya berjalan selama bulan ramadhan dan saat ada yang memesan
saja. Sebab belum ada keturunannya yang mampu membuat geplak yang memiliki cita
rasa yang sama sepertinya.
1.2 Pembiayaan
Dari awal usahanya dirintis beliau mengumpulkan
modal sendiri dan berusaha menjalankan usahanya sendiri untuk menghidupi ke-8
anaknya. Dan selain modal uang, beliau memiliki banyak pelanggan yang sudah
mengetahui kalu kue-kue buatannya memang enak dan selalu kembali membeli dan
memesan kue tersebut kepadanya. Sebab pelanggan-pelanggan tersebut percaya
kalau bahan-bahan yang beliau gunakan memang yang terbaik sehingga menawarkan
cita rasa yang lezat dimulut mereka.
1.3 Pemasaran
1.3.1
Product
(Produk)
Produk yang beliau tawarkan adalah Geplak dan makanan tradisional khas Betawi
lainnya. Yang sekarang ini sudah jarang ada orang yang bisa membuatnya.
Produk yang beliau tawarkan selalu dibuat dari bahan baku yang terbaik agar
cita rasa yang dihasilkan dapat memuaskan pelanggan.
1.3.2
Price
(Harga)
Harga yang di tawarkan ke pelanggan saat ini sekitar
Rp. 45.000,- untuk ukuran berdiameter lingkaran ± 15cm, dan pemesanan untuk
acara pernikahan atau lamaran yang berukuran 20x20cm sekitar Rp. 200.000,-.
Dengan harga itu, masih banyak pelanggan yang setia terhadap produk ini.
1.3.3
Place
(Tempat)
Tempat pemasaran untuk produk ini disekitar tempat
tinggal beliau, di Jl. Poncol Jaya V Kuningan Barat-Jakarta Selatan. Jalan ini
termasuk jalan alternative yang dilalui kendaraan saat dijalan raya sedang
macet sehingga cukup strategis untuk memasarkan produk ini.
1.3.4
Promotion
(Promosi)
Cara memperkenalkan produk ini hanya dari mulut
kemulut pelanggan yang percaya akan cita rasanya. Tidak ada trik khusus untuk
memasarkan produknya, sebab beliau sudah memiliki pelanggan setia dan area
tempatnya berjualan dipinggiran jalan alternative. Banyak kendaraan yang lalu
lalang melintas melihat dan mencoba memesan dan memberitahu temannya tentang “geplak Mpok Mas” ini.
1.4 Kepemilikan
Usaha ini didirikan oleh Ibu Masnah sejak
tahun 1998, dia adalah pemilik sekaligus yang memproduksi produk yang dijualnya
sendiri. Beliau juga yang mengatur keuangan untuk usahanya sendiri.
1.5 SDM ( Sumber Daya Manusia)
Beliau tidak memiliki karyawan, usahanya berjalan
hanya dibantu oleh kedua anaknya. Kedua anaknya lah yang membantu produksi dan
menyiapkan bahan-bahan saat pembuatan dilakukan. Dan kedua anaknya juga yang
membantu melayani saat terjadi transaksi jual beli.
1.6 Organisasi
Tidak memliki organisasi, sebab usaha yang beliau
jalani adalah usaha individu dan hanya dibantu keluarganya saja dalam usaha
ini.
1.7 Kepemimpinan
Usaha ini hanya dipimpin oleh beliau sebab beliau
belum percaya bahwa orang lain bisa meneruskan usahanya tersebut dengan sejujur
mungkin.
1.8 Evaluasi Usaha
1.8.1
Pasar
dan Pemasaran
Beliau memasarkan produknya langsung ketangan
konsumen, dan konsumen tersebut langsung datang ketempat berjualannya di
kediaman beliau di Jl. Poncol Jaya V jak-sel. Konsumen dapat memilih sendiri
produk mana yang ingin di beli dan apa saja yang akan dia pesan.
1.8.2
Teknis
dan Teknologi
Teknologi yang dipakainya masih kurang modern,
pemesanan hanya dilakukan face to face atau melalui telephone saja. Pembuatan
produk juga masih menggunakan cara tradisional dan tidak menggunakan bantuan
mesin sama sekali.
1.8.3
Aspek
Keuangan
Bahan Baku
untuk Geplak
Bahan Baku
|
Unit Dibutuhkan
|
Harga
|
Jumlah
|
Beras
Tua
|
5kg
|
Rp 7000
|
Rp 35.000
|
Gula
Merah
|
4kg
|
Rp 14.500
|
Rp 58.000
|
Kelapa
|
1kg
|
Rp 12.000
|
Rp 12.000
|
Total
Biaya
|
-
|
-
|
Rp 105.000
|
Biaya
produksi:
Biaya Produksi lainnya
|
Unit dibutuhkan
|
Harga @
|
Jumlah
|
Minyak
Tanak
|
3liter
|
Rp 10.000
|
Rp 30.000
|
Biaya
Penggilingan Beras menjadi Tepung
|
1kali
|
Rp 3000
|
Rp 3000
|
Biaya
Transport (Bensin)
|
2liter
|
RP 6.500
|
Rp 13.000
|
Total
Biaya
|
-
|
-
|
Rp 46.000
|
Total
Biaya Produksi= Rp 105.000 + Rp 46.000
= Rp 151.000
Hpp= Rp
151.000 : 7 buah per produksi
= Rp 21.600 per buah
Harga jual
yang di tawarkan per buahnya Rp 45.000
Kalau 7
buah = Rp 45.000 x 7
= Rp 315.000
Laba untuk
setiap buahnya yaitu= Rp 45.000 – Rp 21.600
= Rp 23.400 per buah
setiap
beliau memproduksi sebanyak ±7 buah geplak jadi setiap produksi jika habis
terjual beliau bisa mengantongi keuntungan ± Rp 163.800
Apa bila
beliau dalam sebulan bisa meproduksi 98 buah
maka laba untuk sebulannya yaitu :
Rp 23.400
x 98 = Rp 2.293.200
perhitungan margin keuntungan per 7 buah yaitu:
x 100% = 52%
perhitungan margin keuntungan per 7 buah yaitu:

1.8.4
Aspek
Manajement
1.8.4.1 Planning (Tujuan)
Usaha ini berjalan karena untuk mendapatkan
penghasilan bagi melanjutkan kehidupan beliau dan anak-anaknya yang saat itu
ditinggal wafat suaminya.
1.8.4.2 Organizing
Beliau tidak mempekerjakan karyawan, usahanya
berjalan hanya dengan dibantu oleh kedua anaknya yang masih tinggal bersamanya
di rumah. Dan percaya memberikan konsinyasi untuk sodaranya yang juga turut
memasarkan usahanya tersebut.
1.8.4.3 Actualing
Produk dibuat setiap hari, sebab setiap kali produk
jadi dan dipasarkan maka hari itu juga produk habis. Karena beliau memproduksi tidak banyak sebab beliau lebih mementingkan
cita rasa dan pesanan dari konsumen saja.
1.8.4.4 Controling
Usaha dijalankan oleh pemilik sendiri, dan yang
mengatur semua proses produksi dan keuangan tersebut juga pemiliknya sendiri.
Evaluasi dilakukan setiap produk yang terjual habis dan akan memproduksi produk
lagi.
1.8.5
Aspek
Lingkungan dan Budaya
Usaha ini sudah berjalan selama ±16 tahun, dan
bangunan tempat beliau berjualan sudah ada perubahan beberapa kali. Karena
beliau berjualan dirumahnya sendiri. Mayoritas orang yang tinggal disekitar
tempat usahanya adalah orang Betawi, beliau pasti punya pesaing dalam usahanya.
Beberapa pesaingnya mulai muncul # tahun belakangan ini.
1.8.6
Aspek
Legalitas (Hukum)
Usahanya memang belum sah di mata hukum, karena
beliau kurang faham akan aturan hukum.
1.8.7
Aspek
Sosial dan Ekonomi
Beliau memang tidak memiliki karyawan tetapi beliau
dibantu anak-anaknya untuk memproduksi. Sebagian keuntungannya beliau sisihkan
untuk berzakat, usaha beliau bermanfaat untuk orang lain walau tidak besar dan
tidak secara langsung dirasakan.
1.9 Pengembangan Usaha
Baru ada usulan dari salah satu anaknya agar beliau
mengembangkan usahanya, sebab produk beliau diminati banyak konsumen yang ingin
merasakan salah satu kuliner betawi ini.
2. Analisis Keberhasilan Pemilik
2.1 kebutuhan Pokok
2.1.1
Premier
Makanan beliau sehari-hari sama dengan kebanyakan
orang menengah kebawah, tidak terlalu berlebih apa lagi bermewah-mewah.
Hidupnya cukup sederhana.
2.1.2
Skunder
Pakaian yang beliau kenakan dikehidupannya
sehari-hari itu tidak terlalu bagus, hanya daster dan jilbab.
2.1.3
Tersier
Dirumahnya tidak ada motor bahkan mobil, jika beliau
mau berbelanja salah satu anaknya yang sudah bekeluarga menjemput dan
menemanninya berbelanja ke pasar.
2.2 Hutang Vs Kartu Kredit
Usaha beliau tidak memiliki hutang, beliau selalu
menyisihkan keuntungannya untuk cadangan modal kalau-kalau aka nada keperluan
modal tambahan dalam usahanya. Beliau juga tidak menggunakan kartu kredit,
uangnya hanya disimpah di bank untuk ditabung saja.
2.3 Manfaat untuk Orang Lain
Usaha beliau memang tidak memiliki cabang, tapi
beliau bisa meminjamkan produknya untuk di jual atau dipasarkan saudaranya
diwarungnya dipasar. Beliau membolehkan saudaranya untuk melakukan konsinyasi
terhadap produknya.
2.4 “Gaya Hidup”
Beliau
menggunakan hasil pendapatannya dengan sebaik mungkin, tidak
menghambur-hamburkan uangnya untuk yang tidak diperlukan. Biarpun beliau
seorang janda, tidak pernah luupa beliau menyisihkan sebagian uangnya untuk
dizakatkan. Karena beliau sadar bahwa sebagian uangnya ada hak yang bukan
miliknya dan harus dibersihkan dari haknya.
Bab 3
Penutup
Demikian
yang dapat saya paparkan mengenai usaha “Geplak Khas Betawi Mpok Mas” , dalam
makalah saya ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan. Saya berharap, semoga pembaca dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada saya. Demi sempurnanya penulisan makalah ini,
terimakasih.