Peranan Eksekutif Dalam Mengarahkan
Perusahaan Melalui Persaingan Dalam Perencanaan Jangka panjang
Disusun
oleh:
Icha
Septyani
43211445/3DA01
Universitas
Gunadarma
Daftar
Isi
Pendahuluan
……………………………………………………………………………I
Pembahasan
i.
Pengertian eksekutif …………………………………………………………….1
ii.
Sistem Informasi Eksekutif ……………………………………………………..2
iii.
Fungsi Pengarahan Dalam Manajemen …………………………………………3
iv.
Perencanaan Strategis dalam jangka panjang dalam
melalui sebuah persaingan .4
Kesimpulan
……………………………………………………………..……………....II
Daftar
Pustaka ………………………………………………………..………...............III
Pendahuluan
Berfikir
strategik sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah strategik yang
timbul seiring dengan berkembangnya perusahaan/organisasi untuk berfikir
stategik perlu adanya peranan eksekutif dalam mengarahkan perusahaan melalui
persaingan dalam perencanaan jangka panjang. Karakteristik dari masalah
strategik diantaranya:
berorientasi pada masa depan, biasanya berhubungan dengan unit bisnis yang
sangat komplek, memerlukan perhatian dari manajemen puncak, akan mempengaruhi
kemakmuran jangka panjang dari perusahaan, melibatkan pengalokasian sejumlah
besar sumber-sumber daya perusahaan.
Untuk menghasilkan sebuah usaha dengan menuju perusahaan yang kuat, para
pengambilan keputusan (Chief Executif Officer) didalam perusahaan diwajibkan
untuk merubah cara berfikir hanya untuk mencari keuntungan semata, saat ini
mereka harus berfikir secara strategik karena seperti dikatakan oleh jendral
Karl von Clausewitz pada tahun 1831 dalam bukunya “On War”, bahwa bisnis adalah
sebuah peperangan.
Maka dari itu peranan eksekutif dalam mengarahkan
perusahaan melalui persaingan dalam perencanaan jangka panjang, bagi perusahaan
atau organisasi dipandang sangat urgent atau penting. Karena melihat peran dan
manfaatnya bagi keberlangsungan dan keberhasilan perusahaan/organisasi yang
harus menyesuaian dengan lingkungan yang penuh perkembangan dan perubahan serta
kian pesatnya baik informasi maupun teknologi.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Eksekutif
Menurut
Siagian (1992,p5), Eksekutif adalah seseorang yang menduduki jabatan
kepemimpinan tertentu dalam suatu organisasi mempunyai hak dan wewenang
menggerakkan orang lain yang disebut “bawahan” dan para bawahan itulah yang
memikul tanggung jawab melaksanakan berbagai kegiatan oprasional dalam
pencapaian tujuan organisasi. Dengan kata lain bahwa eksekutif adalah manajer
tingkat atas dari suatu organisasi, yang memberikan pengaruh yang besar
terhadap perusahaan.
Tugas para
eksekutif dan pemilik perusahaan dalam menjalankan bisnisnya agar lebih baik ke
depannya adalah :
ª
Mengelola
SDM, dimana seorang pebisnis dapat menyelesaikan segala sesuatu melalui orang
lain atau bagaimana mempengaruhi orang lain ( SDM ) agar dapat melaksanakan apa
yang diperintahkan.
ª
Membuat
keputusan tentang sumber daya dan operasi, bagaimana mengelola sumber
daya-sumber daya ekonomi dan mengelolanya menjadi lebih baik, dan pertimbangan
dengan kebijakan eksternal seperti aturan-aturan dari Pemerintah.
ª
Mengelola
keuangan dan pelaporannya, dimana setiap aktifitas pemasukan atau pengeluaran,
serta harta serta hutang dan modal, dibuat pelaporannya agar semuanya dapat
termonitor dengan baik, sehingga dapat di ketahui kerugian atau keuntungan
suatu bisnis.
ª
Pengelolaan
penjualan dan pemasaran,dimana kita ketahui penjualan dan pemasaran produk
merupakan urat nadi dalam perusahaan atau bisnis. Tanpa kesuksesan penjualan
atau pemasaran, maka perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuannya, yaitu laba.
ª
Mengarahkan
bisnis ke depan, melakukan perencanaan strategis yang merupakan piranti utama
untuk pengelolaan aspek-aspek jangka panjang dalam bisnis dan cara peningkatan
produktifitas, perbaikan kualitas serta pengelolaan informasi.
2.
Sistem Informasi Eksekutif
a)
Pengertian Sistem Informasi
Eksekutif
Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari
manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan
dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan
kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan
untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan
sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).
System
informasi eksekutif berada di puncak system fungsional. Menjadikan informasi
yang bisa digunakan oleh eksekutif. Informasi tersebut asalnya dari dalam
perusahaan itu sendiri maupun lingkungannya. Selama ini informasi lingkungan
dianggap penting khususnya bagi manajer tingkat puncak.
b)
Karakteristik Sistem Informasi
Eksekutif
Beberapa karakteristik
Sistem Informasi Eksekutif menurut Turban (2001,p310), yaitu:
-
Drill Down
Merupakan salah satu kemampuan pada
sistem informasi eksekutif yang paling bermanfaat dalam menyediakan detil
informasi, dan dapat mengambil informasi yang lebih rinci sesuai kebutuhan.
-
Critical Success Factory (CSF)
Merupakan faktor penentu
keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi dimana CSF tiap-tiap perusahaan
berbeda, dan faktor-faktor tersebut harus dijalankan dengan baik untuk
pengembangan bisnis dan pencapaian tujuan perusahaan.
- Status
Acces
Dimana data atau laporan terakhir
dapat diakses setiap saat dengan menggunakan komunikasi jarak jauh.
- Analysis
Eksekutif dapat memilih isi
database, alat/program yang digunakan, dan hasil informasi yang diinginkan.
- Exception
Reporting
Karakter ini didasarkan atas konsep management by exception yang mengarahkan
perhatian eksekutif kepada penyimpangan dari standar yang telah ditetapkan.
- Use
Of Colors And Audio
Informasi-informasi penting bisa
dilaporkan bukan hanya dengan angka tetapi dalam warna tertentu. Kadang-kadang
dilengkapi sinyal audio untuk menandai datangnya informasi terbaru.
- Navigation
of Information
Memungkinkan penelusuran data dalam
jumlah besar secara mudah dan cepat.
- Communication
Eksekutif perlu berkomunikasi satu sama lain. Bisa
melalui email, laptop, newsgroup di internet dsb.
3.
Fungsi
pengarahan dalam manajemen
Pengarahan
(Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya
dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan
pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya
memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi
mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah
agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak berpendapat
kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena
merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan
dengan baik oleh seorang pemimpin.
Seorang
manajer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada anggotanya
karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota
juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang
lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka.
Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu:
·
Melakukan
orientasi tentang tugas yang akan dilakukan.
·
Memberikan
petunjuk umum dan khusus.
·
Mempengaruhi
anggota dan memotivasi.
4.
Perencanaan
Strategis dalam jangka panjang dalam melalui sebuah persaingan
A.
Pengertian
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah proses memutuskan
program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah
sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke
depan.
B.
Karakteristik dari Perencanaan
Strategis
Manajer yang paling kompeten
menghabiskan waktu yang cukup lama untuk memikirkan mengenai masa depan.
Hasilnya mungkin berupa pemahaman informal mengenai arah masa depan yang akan
diambil oleh entitas tersebut, atau mungkin juga berupa pernyataan formal yang
berisi rencana spesifik mengenai bagaimana untuk sampai kea rah sana.
Pernyataan formal dari rencana semacam itu disebut di sini sebagai rencana
strategis, serta proses pembuatan dan revisi dari pernyataan ini disebut dengan
perencanaan strategis (di tempat lain disebut dengan perencanaan dan
pemrograman jangka panjang).
ª Hubungan dengan formulasi strategi
Ditarik perbedaan antara dua proses
manajemen, yaitu formulasi strategi dan perencanaan strategis. Perbedaannya
adalah bahwa formulasi strategis merupakan proses untuk memutuskan strategi
baru, sementara perencanaan strategis merupakan proses untuk memutuskan
bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut. Dalam proses formulasi
strategi, manajemen menentukan cita-cita organisasi dan menciptakan
strategi-strategi utama untuk mencapai cita-cita tersebut. Proses perencanaan
strategis kemudian mengambil cita-cita dan strategi yang telah ditentukan
tersebut dan mengembangkan program-program yang akan melaksanakan strategi dan
mencapai cita-cita tersebut secara efisien dan efektif.
ª Evolusi dari Perencanaan strategis
50
tahun yang lalu, proses perencanaan strategis di hampir semua organisasi adalah
tidak sistematis. Jika manajemen memikirkan perencanaan jangka panjang, hal
tersebut tidak dilakukan dengan cara yang terkoordinasi. Beberapa perusahaan
memulai sistem perencanaan strategis formal di akhir tahun 1950-an, akan tetapi
hampir semua usaha-usaha awal tersebut merupakan kegagalan, karena merupakan
adaptasi minor dari sistem pembuatan anggaran yang ada.
Data yang
diperlukan jauh lebih terinci dari seharusnya; para staf dan bukannya manajemen
lini yang melakukan hampir semua pekerjaan tersebut; dan para partisipan
menghabiskan banyak waktu untuk mengisi formulir dan bukannya untuk memikirkan
secara mendalam mengenai alternatif-alternatif dan memilih terbaik di
antaranya. Dengan berjalannya waktu, manajemen mengambil pelajaran dari
pengalaman mereka.
Kesimpulan
Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari manajemen
informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan
pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan
kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan
untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan
sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).
Pengarahan
(Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya
dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan
pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
Daftar Pustaka