Senin, 01 Juli 2013

Makalah Kewirausahaan Geplak Betawi Mpok Mas



“GEPLAK BETAWI MPOK MASNAH”
Kata Pengantar

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini saya membahas tentang usaha yang bergerak di bidang kuliner yaitu  “Geplak Betawi Mpok Masnah”. Makalah ini membahas makanan khas dari daerah betawi yang terkenal dizamannya dan mulai tegeser oleh kuliner-kuliner dari luar Indonesia.
Makalah ini akan membahas secara detail dari awal mula usaha ini di rintis sampai dengan bagaimana usaha ini dapat tetap bertahan di masa sekarang. Dalam penulisan makalah ini tentunya saya memiliki informasi yang akurat dan dapat di percaya, karena informasi ini saya dapat langsung dari pemilik dan perintis usaha ini sendiri. Untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya saya ucapkan kepada Ibu Masnah selaku pemilik usaha tersebut.

Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat,


Jakarta, 23 Juni 2013
Penyusun,


Icha Septyani



Daftar Isi
Kata Pengantar
Bab 1 Pendahuluan
1.                  Latar belakang                              …………………………………………………1
2.                  Visi                                                …………………………………………………1
3.                  Misi                                               …………………………………………………2

Bab 2 Pembahasan
1.      9 Aspek keuangan                               …………………………………………………3
1.1  Peluang Usaha Baru                      …………………………………………………3
1.2  Pembiayaan                                   …………………………………………………3
1.3  Pemasaran                                     …………………………………………………3
1.4  Kepemilikan                                  …………………………………………………4
1.5  SDM ( Sumber Daya Manusia)     …………………………………………………4
1.6  Organisasi                                     …………………………………………………4
1.7  Kepemimpinan                              …………………………………………………5
1.8  Evaluasi Usaha                              …………………………………………………5
1.8.1        Pasar dan Pemasaran         …………………………………………………5
1.8.2        Teknis dan Teknologi        …………………………………………………5
1.8.3        Aspek Keuangan               …………………………………………………5
1.8.4        Aspek Manajement           …………………………………………………6
1.8.5        Aspek Lingkungan dan
Budaya                              …………………………………………………7
1.8.6        Aspek Legalitas (Hukum) …………………………………………………7
1.8.7        Aspek Sosial dan Ekonomi………………………………………………...7
1.9  Pengembangan Usaha                   …………………………………………………7
2.      Analisis Keberhasilan Pemilik
2.1  kebutuhan Pokok                          …………………………………………….......7
2.1.1        Premier                              …………………………………………………7
2.1.2        Skunder                             …………………………………………………7
2.1.3        Tersier                               …………………………………………………8
2.2  Hutang Vs Kartu Kredit               …………………………………………………8
2.3  Manfaat untuk Orang Lain           …………………………………………………8
2.4  “Gaya Hidup”                               …………………………………………………8

Bab 3 Penutup                       ………………………………………………...iii


BAB 1
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

            Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga sampai yang mahal. Makanan-makanan yang tersedia dipasaran saat ini memang sudah beragam, tetapi umumnya makanan tersebut bukanlah makanan khas Indonesia, serta harga yang ditawarkan juga kebanyakan terlalu mahal.
Salah satu makanan tradisional yang cukup sederhana, tetapi sudah sangat ada yang memasarkan, dan sekaligus merupakan makanan yang cukup istimewa dizamannya adalah "Geplak Betawi".
            Dengan pembuatan Geplak Betawi yang dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, tetapi lebih higienis, serta akan dijual dengan harga yang terjangkau, maka tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya.
Keberadaan Geplak Betawi sebagai salah satu makanan tradisional dengan rasa yang enak, nikmat, dan juga lezat memang telah dikenal di kawasan Jakarta ditempo dulu, sehingga usaha ini memang layak dipertahankan menjadi salah satu usaha kuliner tradisional di Indonesia.
Dengan hal tersebut, maka saya ingin membahas tentang usaha makanan, yaitu usaha makanan "Geplak Betawi" untuk diperkenalkan agar masyarakat tidak akan pernah lupa dengan salah satu masakan khas Jakarta  tersebut.

II. Visi
Mengenalkan “Geplak Betawi Mpok Mas” ke masyarakat luas dengan kenikmatan rasa yang pasti dan asli.


III. Misi
1.      Mencari keuntungan/laba
2.      Menarik minat konsumen untuk melirik kembali makanan tradisional dari salah satu daerah di Indonesia
3.      Mencapai target penjualan

Bab 2
Pembahasan
1.      9 Aspek keuangan
1.1  Peluang Usaha Baru
Usaha  ini dirintis beliau bukan langsung berjualan geplak melainkan dari berjualan kue basah dan gorengan menggunakan nampah dan keranjang berkeliling kampung, saat suaminya wafat. Setelah usaha pertamanya bangkrut karena banyak pelanggan yang berhutang dan tak kunjung dibayar, beliau beralih profesi sebagai tukang cuci. Setelah bangkrut dan beralih profesi beliau berhasil mengumpulkan modal lagi dan mulai berjualan geplak. Resep yang beliau dapat turun temurun dari ibunya, dan dari semua saudaranya hanya beliau lah yang mampu menyajikan geplak seenak dan seasli rasanya.
Usaha tersebut dirintis sejak tahun 1998 dan usahanya masih terus bertahan sampai sekarang. Kendati usia beliau semakin tua usaha tersebut hanya berjalan selama bulan ramadhan dan saat ada yang memesan saja. Sebab belum ada keturunannya yang mampu membuat geplak  yang memiliki cita rasa yang sama sepertinya.

1.2  Pembiayaan
Dari awal usahanya dirintis beliau mengumpulkan modal sendiri dan berusaha menjalankan usahanya sendiri untuk menghidupi ke-8 anaknya. Dan selain modal uang, beliau memiliki banyak pelanggan yang sudah mengetahui kalu kue-kue buatannya memang enak dan selalu kembali membeli dan memesan kue tersebut kepadanya. Sebab pelanggan-pelanggan tersebut percaya kalau bahan-bahan yang beliau gunakan memang yang terbaik sehingga menawarkan cita rasa yang lezat dimulut mereka.

1.3  Pemasaran
1.3.1        Product (Produk)
Produk yang beliau tawarkan adalah Geplak dan makanan tradisional khas Betawi lainnya. Yang sekarang ini sudah jarang ada orang yang bisa membuatnya. Produk yang beliau tawarkan selalu dibuat dari bahan baku yang terbaik agar cita rasa yang dihasilkan dapat memuaskan pelanggan.
1.3.2        Price (Harga)
Harga yang di tawarkan ke pelanggan saat ini sekitar Rp. 45.000,- untuk ukuran berdiameter lingkaran ± 15cm, dan pemesanan untuk acara pernikahan atau lamaran yang berukuran 20x20cm sekitar Rp. 200.000,-. Dengan harga itu, masih banyak pelanggan yang setia terhadap produk ini.
1.3.3        Place (Tempat)
Tempat pemasaran untuk produk ini disekitar tempat tinggal beliau, di Jl. Poncol Jaya V Kuningan Barat-Jakarta Selatan. Jalan ini termasuk jalan alternative yang dilalui kendaraan saat dijalan raya sedang macet sehingga cukup strategis untuk memasarkan produk ini.
1.3.4        Promotion (Promosi)
Cara memperkenalkan produk ini hanya dari mulut kemulut pelanggan yang percaya akan cita rasanya. Tidak ada trik khusus untuk memasarkan produknya, sebab beliau sudah memiliki pelanggan setia dan area tempatnya berjualan dipinggiran jalan alternative. Banyak kendaraan yang lalu lalang melintas melihat dan mencoba memesan dan memberitahu temannya tentang “geplak Mpok Mas” ini.

1.4  Kepemilikan
Usaha ini didirikan oleh Ibu Masnah sejak tahun 1998, dia adalah pemilik sekaligus yang memproduksi produk yang dijualnya sendiri. Beliau juga yang mengatur keuangan untuk usahanya sendiri.

1.5  SDM ( Sumber Daya Manusia)
Beliau tidak memiliki karyawan, usahanya berjalan hanya dibantu oleh kedua anaknya. Kedua anaknya lah yang membantu produksi dan menyiapkan bahan-bahan saat pembuatan dilakukan. Dan kedua anaknya juga yang membantu melayani saat terjadi transaksi jual beli.

1.6   Organisasi
Tidak memliki organisasi, sebab usaha yang beliau jalani adalah usaha individu dan hanya dibantu keluarganya saja dalam usaha ini.
1.7  Kepemimpinan
Usaha ini hanya dipimpin oleh beliau sebab beliau belum percaya bahwa orang lain bisa meneruskan usahanya tersebut dengan sejujur mungkin.
1.8  Evaluasi Usaha
1.8.1        Pasar dan Pemasaran
Beliau memasarkan produknya langsung ketangan konsumen, dan konsumen tersebut langsung datang ketempat berjualannya di kediaman beliau di Jl. Poncol Jaya V jak-sel. Konsumen dapat memilih sendiri produk mana yang ingin di beli dan apa saja yang akan dia pesan.
1.8.2        Teknis dan Teknologi
Teknologi yang dipakainya masih kurang modern, pemesanan hanya dilakukan face to face atau melalui telephone saja. Pembuatan produk juga masih menggunakan cara tradisional dan tidak menggunakan bantuan mesin sama sekali.
1.8.3        Aspek Keuangan
Bahan Baku untuk Geplak
Bahan Baku
Unit Dibutuhkan
Harga
Jumlah
Beras Tua
5kg
Rp 7000
Rp 35.000
Gula Merah
4kg
Rp 14.500
Rp 58.000
Kelapa
1kg
Rp 12.000
Rp 12.000
Total Biaya
-
-
Rp 105.000

Biaya produksi:
Biaya Produksi lainnya
Unit dibutuhkan
Harga @
Jumlah
Minyak Tanak
3liter
Rp 10.000
Rp 30.000
Biaya Penggilingan Beras menjadi Tepung
1kali
Rp 3000
Rp 3000
Biaya Transport (Bensin)
2liter
RP 6.500
Rp 13.000
Total Biaya
-
-
Rp 46.000

Total Biaya Produksi= Rp 105.000 + Rp 46.000
                                     = Rp 151.000
Hpp= Rp 151.000 : 7 buah per produksi
        = Rp 21.600 per buah
Harga jual yang di tawarkan per buahnya Rp 45.000
Kalau 7 buah = Rp 45.000 x 7
                      = Rp 315.000
Laba untuk setiap buahnya yaitu= Rp 45.000 – Rp 21.600
                                                         = Rp 23.400 per buah
setiap beliau memproduksi sebanyak ±7 buah geplak jadi setiap produksi jika habis terjual beliau bisa mengantongi keuntungan ± Rp 163.800
Apa bila beliau dalam sebulan bisa meproduksi 98 buah  maka laba untuk sebulannya yaitu :
Rp 23.400 x 98 = Rp 2.293.200
perhitungan margin keuntungan per 7 buah yaitu:

 x 100% = 52%

1.8.4        Aspek Manajement
1.8.4.1  Planning (Tujuan)
Usaha ini berjalan karena untuk mendapatkan penghasilan bagi melanjutkan kehidupan beliau dan anak-anaknya yang saat itu ditinggal wafat suaminya.
1.8.4.2  Organizing
Beliau tidak mempekerjakan karyawan, usahanya berjalan hanya dengan dibantu oleh kedua anaknya yang masih tinggal bersamanya di rumah. Dan percaya memberikan konsinyasi untuk sodaranya yang juga turut memasarkan usahanya tersebut.
1.8.4.3  Actualing
Produk dibuat setiap hari, sebab setiap kali produk jadi dan dipasarkan maka hari itu juga produk habis. Karena beliau memproduksi  tidak banyak sebab beliau lebih mementingkan cita rasa dan pesanan dari konsumen saja.

1.8.4.4  Controling
Usaha dijalankan oleh pemilik sendiri, dan yang mengatur semua proses produksi dan keuangan tersebut juga pemiliknya sendiri. Evaluasi dilakukan setiap produk yang terjual habis dan akan memproduksi produk lagi.

1.8.5        Aspek Lingkungan dan Budaya
Usaha ini sudah berjalan selama ±16 tahun, dan bangunan tempat beliau berjualan sudah ada perubahan beberapa kali. Karena beliau berjualan dirumahnya sendiri. Mayoritas orang yang tinggal disekitar tempat usahanya adalah orang Betawi, beliau pasti punya pesaing dalam usahanya. Beberapa pesaingnya mulai muncul # tahun belakangan ini.
1.8.6        Aspek Legalitas (Hukum)
Usahanya memang belum sah di mata hukum, karena beliau kurang faham akan aturan hukum.
1.8.7        Aspek Sosial dan Ekonomi
Beliau memang tidak memiliki karyawan tetapi beliau dibantu anak-anaknya untuk memproduksi. Sebagian keuntungannya beliau sisihkan untuk berzakat, usaha beliau bermanfaat untuk orang lain walau tidak besar dan tidak secara langsung dirasakan.

1.9  Pengembangan Usaha
Baru ada usulan dari salah satu anaknya agar beliau mengembangkan usahanya, sebab produk beliau diminati banyak konsumen yang ingin merasakan salah satu kuliner betawi ini.

2.      Analisis Keberhasilan Pemilik
2.1  kebutuhan Pokok
2.1.1        Premier
Makanan beliau sehari-hari sama dengan kebanyakan orang menengah kebawah, tidak terlalu berlebih apa lagi bermewah-mewah. Hidupnya cukup sederhana.
2.1.2        Skunder
Pakaian yang beliau kenakan dikehidupannya sehari-hari itu tidak terlalu bagus, hanya daster dan jilbab.

2.1.3        Tersier
Dirumahnya tidak ada motor bahkan mobil, jika beliau mau berbelanja salah satu anaknya yang sudah bekeluarga menjemput dan menemanninya berbelanja ke pasar.

2.2  Hutang Vs Kartu Kredit
Usaha beliau tidak memiliki hutang, beliau selalu menyisihkan keuntungannya untuk cadangan modal kalau-kalau aka nada keperluan modal tambahan dalam usahanya. Beliau juga tidak menggunakan kartu kredit, uangnya hanya disimpah di bank untuk ditabung saja.

2.3  Manfaat untuk Orang Lain
Usaha beliau memang tidak memiliki cabang, tapi beliau bisa meminjamkan produknya untuk di jual atau dipasarkan saudaranya diwarungnya dipasar. Beliau membolehkan saudaranya untuk melakukan konsinyasi terhadap produknya.

2.4  “Gaya Hidup”
Beliau menggunakan hasil pendapatannya dengan sebaik mungkin, tidak menghambur-hamburkan uangnya untuk yang tidak diperlukan. Biarpun beliau seorang janda, tidak pernah luupa beliau menyisihkan sebagian uangnya untuk dizakatkan. Karena beliau sadar bahwa sebagian uangnya ada hak yang bukan miliknya dan harus dibersihkan dari haknya.


Bab 3
Penutup
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai usaha “Geplak Khas Betawi Mpok Mas” , dalam makalah saya ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan. Saya berharap, semoga pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya. Demi sempurnanya penulisan makalah ini, terimakasih.